Minggu, 11 Mei 2025

FGPAKI Soroti Kekurangan Guru Agama Kristen di Sekolah Negeri, Usulkan Solusi pada FGD Fraksi PSI

FGPAKI Soroti Kekurangan Guru Agama Kristen di Sekolah Negeri, Usulkan Solusi pada FGD Fraksi PSI

Jakarta, 3 Mei 2025 – Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) DKI Jakarta menggelar Focus Group Discussion (FGD) bertema “Penyelenggaraan Pendidikan di DKI Jakarta” di Jakarta Pusat. Acara ini menghadirkan berbagai pemangku kepentingan pendidikan, Abraham Pellokila Ketua Forum Guru Pendidikan Agama Kristen Indonesia (FGPAKI) yang menyoroti persoalan kekurangan guru agama Kristen di sekolah negeri.

Ketua FGPAKI menyampaikan bahwa banyak sekolah di Jakarta tidak memiliki guru agama Kristen, sehingga diperlukan strategi untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Tiga usulan diajukan:

  1. Pengadaan Kandidat Guru Agama (KKI) melalui seleksi khusus.

  2. Pembiayaan melalui dana ekstrakurikuler untuk mengoptimalkan anggaran sekolah.

  3. Guru relawan (volunteer) yang dibiayai melalui dana hibah.

“Pemenuhan guru agama Kristen tidak boleh diabaikan karena ini menyangkut hak siswa untuk mendapatkan pendidikan sesuai keyakinannya,” tegas Ketua FGPAKI.



PSI Dorong Pendidikan Seksual Dini dan Peningkatan Kapasitas Guru BK

Elva Farhi Qolbina, Ketua DPW PSI DKI Jakarta sekaligus Wakil Ketua Pansus Raperda Pendidikan, menyatakan bahwa masukan dari FGD sejalan dengan program fraksinya, termasuk pendidikan seksual sejak dini dan peningkatan kapasitas guru Bimbingan Konseling (BK). “Guru BK perlu didukung untuk mendampingi siswa secara holistik, termasuk kesehatan mental. Sayangnya, kami menemukan kasus di mana guru BK justru mendemotivasi siswa,” ujar Elva. Ia menceritakan insiden di sebuah sekolah di Jakarta, di mana seorang guru BK mengatakan kepada siswa: “Kalian ngapain belajar? Tidak akan bisa masuk UI.” Akibatnya, beberapa siswa memilih bekerja sebagai pengemudi ojol sambil mengabaikan pelajaran.

Kolaborasi Multisektor untuk Perbaikan Pendidikan
FGD ini melibatkan berbagai institusi seperti Dinas Pendidikan DKI Jakarta, PSPK, Yayasan Cahaya Guru, PGRI, dan JPPI. Diskusi juga mengangkat pentingnya kolaborasi antara pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, dan akademisi untuk menyelesaikan masalah pendidikan, termasuk distribusi guru, kualitas pengajaran, dan pendanaan.

Elva menambahkan bahwa masukan dari FGD akan menjadi bahan pertimbangan dalam penyusunan Raperda Penyelenggaraan Pendidikan. “Kami berkomitmen memperjuangkan kebijakan yang inklusif dan berpihak pada siswa,” tuturnya.

Pentingnya Peran Guru dalam Membangun Motivasi Siswa
Kasus siswa yang terdemotivasi akibat perkataan guru BK menjadi sorotan penting. PSI mendorong pelatihan reguler untuk guru BK agar mampu memberikan pendampingan yang positif, termasuk mengatasi tekanan akademik dan mental pelajar di era digital.

Ikuti perkembangan berita terbaru di Channel Telegram DETIKIndonesia.co.id.

Laporan: Tim DetikIndonesia.co.id


FORGUPAKI Gelar Rapat Kerja Strategis, Bahas Program Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Keorganisasian

 FORGUPAKI Gelar Rapat Kerja Strategis, Bahas Program Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Keorganisasian



Jakarta, 10 Mei 2025 – Forum Guru Pendidikan Agama Kristen Indonesia (FORGUPAKI) menggelar rapat kerja nasional pada hari ini, Sabtu, 10 Mei 2025, guna membahas sejumlah program prioritas untuk memperkuat peran organisasi dalam dunia pendidikan dan pemberdayaan guru. Rapat yang dihadiri oleh pengurus pusat dan perwakilan daerah ini dipimpin langsung oleh Ketua Umum FORGUPAKI, Abraham Pellokila, dan menetapkan lima agenda utama, termasuk persiapan kompetisi edukatif hingga advokasi status guru.

1. Persiapan FORGUPAKI Cup 2025

Rapat membahas rencana penyelenggaraan FORGUPAKI Cup 2025, sebuah kompetisi akademik dan kreativitas berbasis nilai-nilai Kristiani yang ditujukan bagi siswa sekolah Kristen se-Indonesia, acara ini bertujuan memupuk karakter peserta didik melalui kegiatan olahraga, seni, dan literasi alkitabiah. Panitia akan segera melakukan koordinasi dengan pihak sekolah dan pemerintah daerah untuk menjamin kelancaran acara.

2. Pengembangan UMKM FORGUPAKI untuk Kemandirian Organisasi

FORGUPAKI berkomitmen mengembangkan unit usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang dikelola oleh anggota, program ini diharapkan dapat menciptakan sumber pendanaan mandiri untuk kegiatan organisasi, seperti pelatihan guru dan bantuan sosial. Rencananya, pelatihan kewirausahaan dan pendampingan pemasaran digital akan digulirkan mulai Juli 2025.



3. Pengiriman Guru Folentir ke Daerah Kekurangan Tenaga Pendidik

Merespons ketimpangan distribusi guru Agama Kristen di daerah terpencil, FORGUPAKI menyiapkan program Folentir (Pengajar Keliling). Guru-guru relawan akan ditugaskan selama 3-6 bulan di sekolah yang kekurangan tenaga pengajar. Program ini akan bekerja sama dengan Kementerian Agama dan pemerintah daerah untuk menjamin akomodasi dan insentif bagi peserta.

4. Kerjasama dengan Penerbit Buku untuk Penyediaan Buku Pendidikan Agama Kristen

FORGUPAKI menjalin kemitraan dengan penerbit buku nasional untuk menyusun buku Pendidikan Agama Kristen (PAK) yang relevan dengan konteks kekinian dan kurikulum terbaru. Buku ini akan dilengkapi konten digital interaktif guna meningkatkan minat belajar siswa.

5. Advokasi Status Guru Agama Kristen Non-PNS

Masalah status guru honorer dan tenaga kontrak menjadi sorotan utama, FORGUPAKI akan memperjuangkan kepastian hukum dan skema pengangkatan guru Agama Kristen melalui dialog dengan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara (KemenPAN-RB) dan Kementerian Pendidika, mereka juga mendorong sertifikasi massal untuk meningkatkan kesejahteraan guru.

Komitmen Menjawab Tantangan Zaman
Ketua Umum FORGUPAKI, Abraham Pellokila, menegaskan bahwa seluruh program dirancang untuk menjawab tantangan pendidikan dan keorganisasian di era digital,“kami ingin FORGUPAKI tidak hanya menjadi wadah pengembangan profesi, tetapi juga pelopor inovasi yang berdampak luas bagi gereja dan masyarakat,” ujarnya dalam konferensi pers usai rapat.

Jumat, 18 April 2025

173 Sekolah Negeri di Jakarta tidak memiliki Guru Agama Kristen

173 SEKOLAH NEGERI DI DKI JAKARTA TIDAK MEMILIKI GURU AGAMA KRISTEN
Forum Guru Pendidikan Agama Kristen Indonesia (FORGUPAKI) bersama Pemerintah Daerah (Pemda) DKI Jakarta menggelar audiensi strategis di Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) DKI Jakarta, Kamis (17/4/2025). Pertemuan ini dihadiri oleh perwakilan Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan Mental (Dinsos), Badan Kepegawaian Daerah (BKD), Dinas Sosial (Dinsos), serta Kementerian Agama Bidang Bimbingan Masyarakat (Bimas) Kristen Provinsi DKI Jakarta. Audiensi ini membahas urgensi pemenuhan guru Pendidikan Agama Kristen (PAK) di sekolah negeri dan optimalisasi penggunaan dana ekstrakurikuler untuk pendidikan iman Kristen.

173 SEKOLAH NEGERI DI DKI JAKARTA TIDAK MEMILIKI GURU AGAMA KRISTEN


Sorotan Masalah: 173 Sekolah Tanpa Guru PAK dan Nasib 45 Guru PPPK
Dalam paparannya, Ketua FORGUPAKI, Abraham Perllokila, menyampaikan keprihatinan mendalam terkait kekurangan guru PAK di DKI Jakarta, saat ini, tercatat 173 sekolah negeri di ibu kota yang belum memiliki guru tetap Pendidikan Agama Kristen. “Ini situasi yang memengaruhi hak siswa Kristen untuk mendapatkan pembelajaran iman sesuai keyakinannya, padahal, PAK adalah fondasi pembentukan karakter dan moral peserta didik,” tegas Abraham.

Selain itu, ia juga menyoroti nasib 45 guru Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) tahun 2024 yang belum lulus seleksi dan belum ditempatkan. “Mereka memiliki kompetensi, tetapi statusnya masih ‘mengambang’ tanpa kepastian, kami minta Pemda memberikan solusi konkret agar mereka bisa berkontribusi di sekolah yang membutuhkan,” tambahnya.
Abraham juga mengkritik alokasi dana ekstrakurikuler yang dinilai tidak proporsional. “di banyak sekolah, ekstrakurikuler PAK tidak mendapatkan anggaran, padahal kegiatan ini vital untuk penguatan iman siswa, kami mendorong agar dana ini dialokasikan secara adil sesuai kebutuhan siswa Kristen,” ujarnya.

173 SEKOLAH NEGERI DI DKI JAKARTA TIDAK MEMILIKI GURU AGAMA KRISTEN


Antisipasi Pensiun Massal 2025-2026, Perlu Rekrutmen Guru Baru
FORGUPAKI memperingatkan gelombang pensiun massal guru PAK pada 2025-2026, jika tidak diantisipasi dengan rekrutmen guru baru, kekurangan tenaga pendidik akan semakin parah, pemda harus membuka formasi guru PAK secara masif tahun ini, jangan sampai siswa kehilangan pendampingan spiritual karena ketiadaan guru,” imbau Abraham.

Respons Pemda DKI Jakarta dan Komitmen Kolaborasi
Perwakilan Dinas Pendidikan DKI Jakarta menyatakan kesiapannya untuk menindaklanjuti masukan FORGUPAKI. “kami akan koordinasi dengan BKD dan Kemenag untuk mempercepat proses seleksi guru PPPK serta membuka lowongan guru PAK baru,” kata Kepala Bidang GTK Dinas Pendidikan DKI Jakarta.

Sementara itu, Kemenag Bimas Kristen DKI Jakarta berjanji memprioritaskan pendataan sekolah yang kekurangan guru PAK dan mengoptimalkan distribusi tenaga pendidik, “kami akan sinergikan data dengan FORGUPAKI untuk memastikan tidak ada sekolah yang ‘kosong’ guru PAK,” ujar perwakilan Kemenag, audiensi ini ditutup dengan kesepakatan membentuk tim gabungan antara FORGUPAKI, Dinas Pendidikan, BKD, dan Kemenag untuk menyusun peta jalan pemenuhan guru PAK, pemda juga berkomitmen mengevaluasi alokasi dana ekstrakurikuler agar lebih inklusif terhadap kebutuhan siswa Kristen, FORGUPAKI berharap kolaborasi ini menjadi langkah awal untuk memastikan generasi muda Kristen di DKI Jakarta mendapat pendidikan iman yang berkualitas dan berkesinambungan.

Rabu, 19 Maret 2025

DPW SUMATRA UTARA

Forgupaki Sumut Adukan Kekurangan Guru Agama Kristen ke Anggota DPD RI


Medan, 18 Maret 2025. 
Ketua DPW Forum Guru Pendidikan Agama Kristen Indonesia (Forgupaki) Sumatra Utara, Dedi Situmorang, bersama Ketua DPC Forgupaki Kota Medan, Samuel Simanulang, melakukan audiensi dengan anggota DPD RI asal Medan, Pdt. Penrad Siagian. Pertemuan ini membahas urgensi pemenuhan kebutuhan guru agama Kristen di sejumlah sekolah negeri di Sumatera Utara, mulai dari tingkat SD, SMP, hingga SMA/SMK, dalam audiensi tersebut, Forgupaki menyoroti masih banyaknya sekolah negeri yang kekurangan atau bahkan tidak memiliki guru agama Kristen. Kondisi ini mengakibatkan pembelajaran agama Kristen terhambat, padahal mata pelajaran tersebut menjadi hak siswa beragama Kristen. Dedi Situmorang menekankan, masalah ini telah berlangsung lama dan membutuhkan intervensi serius pemerintah, baik di tingkat daerah maupun pusat, “tidak sedikit sekolah di Sumut yang kelas agama Kristennya kosong karena tidak ada pengajar. Ini berdampak pada pembentukan karakter dan spiritual siswa. Kami mendorong pemerintah untuk membuka formasi guru agama Kristen secara masif dan mempercepat redistribusi guru agar pemerataannya adil,” ujar Dedi.



Samuel Simanulang menambahkan, selain kekurangan guru, masalah sertifikasi dan kesejahteraan guru agama Kristen juga perlu menjadi perhatian. “Guru yang sudah mengabdi puluhan tahun seringkali terhambat administrasi. Ini memengaruhi motivasi mereka,” jelasnya.

Pdt. Penrad Siagian, sebagai perwakilan DPD RI, menyatakan komitmennya untuk menyuarakan isu ini ke pemerintah pusat. “Pendidikan agama adalah hak konstitusional. Kami akan mendorong Kementerian Pendidikan dan Kementerian Agama untuk mengevaluasi formasi guru, terutama di daerah dengan populasi Kristen signifikan seperti Sumut,” tegasnya.

Forgupaki berharap kolaborasi dengan DPD RI ini dapat mempercepat terbitnya kebijakan yang menjamin ketersediaan guru agama Kristen, sekaligus memastikan pendidikan agama berbasis kebutuhan siswa terpenuhi. Langkah ini dianggap krusial untuk menjaga kualitas pendidikan holistik di Sumatera Utara.



















Laporan: Tim Jurnalis Forgupaki Sumut
(Sumber: Hasil Audiensi 18 Maret 2025)

Minggu, 16 Maret 2025

WEBINAR FORGUPAKI

PEMUDA REMAJA KRISTEN

FORGUPAKI JAYA

 1. FORJA



 FORGUPAKI (Forum Guru Pendidikan Agama Kristen Indonesia) merupakan wadah yang sangat penting bagi para guru Pendidikan Agama Kristen (PAK) di Indonesia, melalui FORGUPAKI, guru-guru PAK tidak hanya memperjuangkan hak-hak mereka, tetapi juga berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pendidikan agama Kristen di tanah air. 

PROGRAM PRIORITAS FORGUPAKI 

1. Perjuangan untuk Guru-Guru Pendidikan Agama Kristen

Guru Pendidikan Agama Kristen adalah pilar penting dalam membentuk karakter dan iman generasi muda. Namun, seringkali mereka menghadapi tantangan seperti kurangnya perhatian terhadap kesejahteraan dan pengembangan profesional. FORGUPAKI hadir untuk memperjuangkan hak-hak guru PAK, baik dalam hal kesejahteraan, pengakuan, maupun peluang pengembangan diri. Dukungan kita kepada FORGUPAKI adalah bentuk nyata penghargaan atas dedikasi para guru PAK dalam membangun generasi yang beriman dan berakhlak mulia.

2. Program Guru Voluntir

Program guru voluntir yang diusung oleh FORGUPAKI adalah langkah mulia untuk menjangkau sekolah - sekolah yang tidak memiliki guru agama kristen  yang membutuhkan tenaga pengajar PAK. Melalui program ini, guru-guru PAK dapat berbagi ilmu dan iman kepada anak-anak di negeri yang seringkali kekurangan akses pendidikan agama, dukungan kita terhadap program ini akan membantu memperluas pelayanan pendidikan agama Kristen ke seluruh penjuru Indonesia, sehingga tidak ada anak yang tertinggal dalam mengenal kasih Tuhan.

3. Pendidikan FORGUPAKI

FORGUPAKI tidak hanya fokus pada perjuangan hak-hak guru, tetapi juga pada peningkatan kualitas pendidikan agama Kristen, mlalui berbagai pelatihan, seminar, dan workshop, FORGUPAKI membantu guru-guru PAK untuk terus mengembangkan kompetensi mereka, dengan demikian, para guru dapat memberikan pengajaran yang lebih berkualitas dan relevan dengan tantangan zaman, mari kita dukung program pendidikan FORGUPAKI agar guru-guru PAK semakin siap menghadapi dinamika pendidikan modern.

4. Pendirian Koperasi Konsumsi FORGUPAKI

Koperasi konsumsi yang digagas oleh FORGUPAKI adalah solusi cerdas untuk meningkatkan kesejahteraan guru-guru PAK. Melalui koperasi ini, guru-guru dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan harga yang lebih terjangkau, selain itu, koperasi ini juga dapat menjadi sarana untuk memperkuat solidaritas dan kerjasama antaranggota FORGUPAKI, dukungan kita terhadap pendirian koperasi ini akan membantu meningkatkan kesejahteraan ekonomi para guru PAK.

5. Sekretariat FORGUPAKI

Sekretariat FORGUPAKI adalah simbol keberadaan dan kekuatan organisasi ini, dengan memiliki sekretariat yang permanen, FORGUPAKI dapat lebih efektif dalam mengkoordinasikan berbagai program dan kegiatan, sekretariat ini juga akan menjadi pusat informasi dan komunikasi bagi seluruh anggota FORGUPAKI di seluruh Indonesia, mari kita dukung pembangunan sekretariat FORGUPAKI agar organisasi ini semakin solid dan dapat melayani dengan lebih baik.

FORGUPAKI adalah wadah yang membawa harapan dan perubahan bagi guru-guru Pendidikan Agama Kristen di Indonesia, melalui program-programnya yang visioner, FORGUPAKI tidak hanya memperjuangkan hak-hak guru, tetapi juga berkontribusi besar bagi pembangunan karakter dan iman generasi muda,  kita bersama-sama mendukung FORGUPAKI dalam setiap langkah perjuangannya, FORGUPAKI akan semakin kuat dan mampu mewujudkan visi-misinya untuk kemajuan pendidikan agama Kristen di Indonesia.

#DukungFORGUPAKI #GuruPAKBerkualitas #PendidikanYangMembawaTerang


NO REKENING FORGUPAKI : 70824008672

KETUA BIDANG ORGANISASI

Rabu, 20 Desember 2023

FORGUPAKI BERTEMU DIREKTUR GTK KEMENTRIAN PENDIDIKAN





Dalam rangka membangun komunikasi dengan kementrian pendidikan, maka forum guru pendidikan agama kristen Indonesia                      ( forgupaki ) bertemu Dirjen GTK kemetrian Pendidikan Prof.Nunuk, tgl 18 Oktober 2023 di Gedung kementrian pendidikan Jakarta. 

Ketua Forgupaki Abraham Pellokila, menyampaikan ucapan terimakasih atas kesempatan  untk  berkomunikasi dengan Kementrian pendidikan, dalam pertemuan ini forgupaki menyampaikan berbagai isu pendidikan yang menjadi persoalan pada guru - guru pendidikan agama kristen, diantaranya

Banyak daerah yang tidak mengusulkan formasi pppk untuk guru pendidikan agama kristen, sehingga kekuarang guru agama kristen tidak dapat terhindar. Menurut Dirjen GTK, bahwa kemetrian pendidikan telah menghitung semua kebutuhan guru pendidikan di Indonesia dan telah mengusulakn kebutuhan kepada kemetrian PAN R, namun kenyataannya bahwa daerah tidak mengusulkan kebutuhan formasi, dengan berbagai alasan . 

Selain perihal kurang nya guru Kristen, guru agama kristen masuk sulit  masuk dapodik, pada hal dapodik adalah sumber data untuk mengetahui kebutuhan guru di Indonesia, namun pada level satuan pendidikan terjadi tindakan - tindakan di luar kewajaran bahwa, guru telah mengajar namun belum masuk dapodik, kenyataan seperti ini banyak terjadi pada guru pendidikan agama kristen sehingga perlu mendapat perhatian serius kemetrian pendidikan


Banyaknya tindakan intolerasi serta diskriminasi masih menjadi persoalan serius yang perlu terus mendapatkan perhatian dengan berbagai kebijakan, sebab kenyataannya masih banyak peserta didik pendidikan agama kristen yang belajar di luar ruang belajar, sulitnya mendapatkan ruang khusus untuk berlangsungnya kegiatan keagamaan, ini jugfa di akui oleh Prof. Nunuk bahwa praktek seperti ini masih banyak terjadi di Indonesia. 

Abraham Pellokila menyampaikan bahwa ada beberapa daerah yang secara terang -terangan memang masih melakukan tindakan diskriminatif dalam pendidikan, bahkan sampai saat ini pembukaan formasi untuk guru pppk tidak pernah ada, sehingga Prof. Nunuk menyampaikan pada Forgupaki agar dapat menyampaikan data sehingga pihak kemetrian pendidikan turut meberikan dorongan agar pemerintah daerah mengusulkan kebutuhan guru agama kristen . 



Terakhir perihal PPG dalam jabatan, forgupaki mengusulakn agar dapat kolaborasi dengan kemetrian agama dalam mendorong guru yang tersertifikasi, sebab dengan kebijakan PPPG dalam jabatan yang di gagasan oleh Mentri Nadim Makarim akan menyulitkan ada nya guru pendidikan agama kristen ke sekolah negeri, sebab sekolah negeri  tidak memiliki akses untuk menempatkan guru ppg dalam jabatan ke kementrian pendidikan, jika demikian bagaimana solusi untuk pemenuhan guru pendidikan agama kristen di masa akan datang 

Pengikut