Rabu, 19 Maret 2025

DPW SUMATRA UTARA

Forgupaki Sumut Adukan Kekurangan Guru Agama Kristen ke Anggota DPD RI


Medan, 18 Maret 2025. 
Ketua DPW Forum Guru Pendidikan Agama Kristen Indonesia (Forgupaki) Sumatra Utara, Dedi Situmorang, bersama Ketua DPC Forgupaki Kota Medan, Samuel Simanulang, melakukan audiensi dengan anggota DPD RI asal Medan, Pdt. Penrad Siagian. Pertemuan ini membahas urgensi pemenuhan kebutuhan guru agama Kristen di sejumlah sekolah negeri di Sumatera Utara, mulai dari tingkat SD, SMP, hingga SMA/SMK, dalam audiensi tersebut, Forgupaki menyoroti masih banyaknya sekolah negeri yang kekurangan atau bahkan tidak memiliki guru agama Kristen. Kondisi ini mengakibatkan pembelajaran agama Kristen terhambat, padahal mata pelajaran tersebut menjadi hak siswa beragama Kristen. Dedi Situmorang menekankan, masalah ini telah berlangsung lama dan membutuhkan intervensi serius pemerintah, baik di tingkat daerah maupun pusat, “tidak sedikit sekolah di Sumut yang kelas agama Kristennya kosong karena tidak ada pengajar. Ini berdampak pada pembentukan karakter dan spiritual siswa. Kami mendorong pemerintah untuk membuka formasi guru agama Kristen secara masif dan mempercepat redistribusi guru agar pemerataannya adil,” ujar Dedi.



Samuel Simanulang menambahkan, selain kekurangan guru, masalah sertifikasi dan kesejahteraan guru agama Kristen juga perlu menjadi perhatian. “Guru yang sudah mengabdi puluhan tahun seringkali terhambat administrasi. Ini memengaruhi motivasi mereka,” jelasnya.

Pdt. Penrad Siagian, sebagai perwakilan DPD RI, menyatakan komitmennya untuk menyuarakan isu ini ke pemerintah pusat. “Pendidikan agama adalah hak konstitusional. Kami akan mendorong Kementerian Pendidikan dan Kementerian Agama untuk mengevaluasi formasi guru, terutama di daerah dengan populasi Kristen signifikan seperti Sumut,” tegasnya.

Forgupaki berharap kolaborasi dengan DPD RI ini dapat mempercepat terbitnya kebijakan yang menjamin ketersediaan guru agama Kristen, sekaligus memastikan pendidikan agama berbasis kebutuhan siswa terpenuhi. Langkah ini dianggap krusial untuk menjaga kualitas pendidikan holistik di Sumatera Utara.



















Laporan: Tim Jurnalis Forgupaki Sumut
(Sumber: Hasil Audiensi 18 Maret 2025)

Minggu, 16 Maret 2025

WEBINAR FORGUPAKI

PEMUDA REMAJA KRISTEN

FORGUPAKI JAYA

 1. FORJA



 FORGUPAKI (Forum Guru Pendidikan Agama Kristen Indonesia) merupakan wadah yang sangat penting bagi para guru Pendidikan Agama Kristen (PAK) di Indonesia, melalui FORGUPAKI, guru-guru PAK tidak hanya memperjuangkan hak-hak mereka, tetapi juga berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pendidikan agama Kristen di tanah air. 

PROGRAM PRIORITAS FORGUPAKI 

1. Perjuangan untuk Guru-Guru Pendidikan Agama Kristen

Guru Pendidikan Agama Kristen adalah pilar penting dalam membentuk karakter dan iman generasi muda. Namun, seringkali mereka menghadapi tantangan seperti kurangnya perhatian terhadap kesejahteraan dan pengembangan profesional. FORGUPAKI hadir untuk memperjuangkan hak-hak guru PAK, baik dalam hal kesejahteraan, pengakuan, maupun peluang pengembangan diri. Dukungan kita kepada FORGUPAKI adalah bentuk nyata penghargaan atas dedikasi para guru PAK dalam membangun generasi yang beriman dan berakhlak mulia.

2. Program Guru Voluntir

Program guru voluntir yang diusung oleh FORGUPAKI adalah langkah mulia untuk menjangkau sekolah - sekolah yang tidak memiliki guru agama kristen  yang membutuhkan tenaga pengajar PAK. Melalui program ini, guru-guru PAK dapat berbagi ilmu dan iman kepada anak-anak di negeri yang seringkali kekurangan akses pendidikan agama, dukungan kita terhadap program ini akan membantu memperluas pelayanan pendidikan agama Kristen ke seluruh penjuru Indonesia, sehingga tidak ada anak yang tertinggal dalam mengenal kasih Tuhan.

3. Pendidikan FORGUPAKI

FORGUPAKI tidak hanya fokus pada perjuangan hak-hak guru, tetapi juga pada peningkatan kualitas pendidikan agama Kristen, mlalui berbagai pelatihan, seminar, dan workshop, FORGUPAKI membantu guru-guru PAK untuk terus mengembangkan kompetensi mereka, dengan demikian, para guru dapat memberikan pengajaran yang lebih berkualitas dan relevan dengan tantangan zaman, mari kita dukung program pendidikan FORGUPAKI agar guru-guru PAK semakin siap menghadapi dinamika pendidikan modern.

4. Pendirian Koperasi Konsumsi FORGUPAKI

Koperasi konsumsi yang digagas oleh FORGUPAKI adalah solusi cerdas untuk meningkatkan kesejahteraan guru-guru PAK. Melalui koperasi ini, guru-guru dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan harga yang lebih terjangkau, selain itu, koperasi ini juga dapat menjadi sarana untuk memperkuat solidaritas dan kerjasama antaranggota FORGUPAKI, dukungan kita terhadap pendirian koperasi ini akan membantu meningkatkan kesejahteraan ekonomi para guru PAK.

5. Sekretariat FORGUPAKI

Sekretariat FORGUPAKI adalah simbol keberadaan dan kekuatan organisasi ini, dengan memiliki sekretariat yang permanen, FORGUPAKI dapat lebih efektif dalam mengkoordinasikan berbagai program dan kegiatan, sekretariat ini juga akan menjadi pusat informasi dan komunikasi bagi seluruh anggota FORGUPAKI di seluruh Indonesia, mari kita dukung pembangunan sekretariat FORGUPAKI agar organisasi ini semakin solid dan dapat melayani dengan lebih baik.

FORGUPAKI adalah wadah yang membawa harapan dan perubahan bagi guru-guru Pendidikan Agama Kristen di Indonesia, melalui program-programnya yang visioner, FORGUPAKI tidak hanya memperjuangkan hak-hak guru, tetapi juga berkontribusi besar bagi pembangunan karakter dan iman generasi muda,  kita bersama-sama mendukung FORGUPAKI dalam setiap langkah perjuangannya, FORGUPAKI akan semakin kuat dan mampu mewujudkan visi-misinya untuk kemajuan pendidikan agama Kristen di Indonesia.

#DukungFORGUPAKI #GuruPAKBerkualitas #PendidikanYangMembawaTerang


NO REKENING FORGUPAKI : 70824008672

KETUA BIDANG ORGANISASI

Rabu, 20 Desember 2023

FORGUPAKI BERTEMU DIREKTUR GTK KEMENTRIAN PENDIDIKAN





Dalam rangka membangun komunikasi dengan kementrian pendidikan, maka forum guru pendidikan agama kristen Indonesia                      ( forgupaki ) bertemu Dirjen GTK kemetrian Pendidikan Prof.Nunuk, tgl 18 Oktober 2023 di Gedung kementrian pendidikan Jakarta. 

Ketua Forgupaki Abraham Pellokila, menyampaikan ucapan terimakasih atas kesempatan  untk  berkomunikasi dengan Kementrian pendidikan, dalam pertemuan ini forgupaki menyampaikan berbagai isu pendidikan yang menjadi persoalan pada guru - guru pendidikan agama kristen, diantaranya

Banyak daerah yang tidak mengusulkan formasi pppk untuk guru pendidikan agama kristen, sehingga kekuarang guru agama kristen tidak dapat terhindar. Menurut Dirjen GTK, bahwa kemetrian pendidikan telah menghitung semua kebutuhan guru pendidikan di Indonesia dan telah mengusulakn kebutuhan kepada kemetrian PAN R, namun kenyataannya bahwa daerah tidak mengusulkan kebutuhan formasi, dengan berbagai alasan . 

Selain perihal kurang nya guru Kristen, guru agama kristen masuk sulit  masuk dapodik, pada hal dapodik adalah sumber data untuk mengetahui kebutuhan guru di Indonesia, namun pada level satuan pendidikan terjadi tindakan - tindakan di luar kewajaran bahwa, guru telah mengajar namun belum masuk dapodik, kenyataan seperti ini banyak terjadi pada guru pendidikan agama kristen sehingga perlu mendapat perhatian serius kemetrian pendidikan


Banyaknya tindakan intolerasi serta diskriminasi masih menjadi persoalan serius yang perlu terus mendapatkan perhatian dengan berbagai kebijakan, sebab kenyataannya masih banyak peserta didik pendidikan agama kristen yang belajar di luar ruang belajar, sulitnya mendapatkan ruang khusus untuk berlangsungnya kegiatan keagamaan, ini jugfa di akui oleh Prof. Nunuk bahwa praktek seperti ini masih banyak terjadi di Indonesia. 

Abraham Pellokila menyampaikan bahwa ada beberapa daerah yang secara terang -terangan memang masih melakukan tindakan diskriminatif dalam pendidikan, bahkan sampai saat ini pembukaan formasi untuk guru pppk tidak pernah ada, sehingga Prof. Nunuk menyampaikan pada Forgupaki agar dapat menyampaikan data sehingga pihak kemetrian pendidikan turut meberikan dorongan agar pemerintah daerah mengusulkan kebutuhan guru agama kristen . 



Terakhir perihal PPG dalam jabatan, forgupaki mengusulakn agar dapat kolaborasi dengan kemetrian agama dalam mendorong guru yang tersertifikasi, sebab dengan kebijakan PPPG dalam jabatan yang di gagasan oleh Mentri Nadim Makarim akan menyulitkan ada nya guru pendidikan agama kristen ke sekolah negeri, sebab sekolah negeri  tidak memiliki akses untuk menempatkan guru ppg dalam jabatan ke kementrian pendidikan, jika demikian bagaimana solusi untuk pemenuhan guru pendidikan agama kristen di masa akan datang 

FORGUPAKI Perjuangkan Hak dan Formasi Guru Pendidikan Agama Kristen di Indonesia

 


Rapat Kerja dan Koordinasi Forum Guru Pendidikan Agama Kristen (FORGUPAKI) menyelenggarakan Dialog Interaktif dengan tema: Dampak Organisasi Profesi Guru di Tengah Dunia Pendidikan di hotel Amaris, Sabtu (19/11/2021).

Dialog menampilkan narasumber:  Brigadir Jenderal TNI (Purn.) Karel Albert Ralahalu (Penasehat Forgupaki), Ir. Manuara Siahaan (Anggota DPRD DKI Komisis “B” ),  Angel Damayanti. M.Si, Ph.D ( Associate Professor of International Relations dan Pengamat politik dan Dekan FISIPOL UKI) dan Pdt. Dr. Herrry Saragi.

Tampil pada sesi pertama Pdt. Herry  Saragi mengingatkan agar forum (FORGUPAKI) ini berdampak kepada anggotanya. Sudah 12 provinsi dan sekian kabupaten. Dampaknya apa terhadap anggota.

“Harus ada dampak secara personal, bagaimana mengcreate anggota supaya jangan gaptek dan mengusai teknologi. Harus mengambil sinergitas. Kedua, dampak peserta didik. Pasar itu butuh apa. Harus dilibatkan pembelajaran Tuhan. Dapat mendorong sertifikasi sehingga nanti FORGUPAKI bisa lembaga sertifikasi.  Dampak lain Yayasan dan sekolah juga tidak bisa memperlakukan semaunya. Tentu  bisa membantu anggotanya dari sabang sampai Merauke mengcreate bisa kerjasama dengan kedubes Asing,” tandasnya.

Sementara Brigadir Jenderal TNI (Purn.) Karel Albert Ralahalu yang tampil secara online menegaskan dukungannya agar sama-sama memperjuangkan kepentingan guru Pendidikan Kristen.

“Kalau secara fungsi organisasi harus wadah mengasah potensi guru  dalam menguasai teknologi dan komunikasi. Bisa berbagi pengetahuan dan memperluas wawasan guru. Sangat diperlukan menyatukan profesi guru agama Kristen di tingkat nasional,” tutur purnawirawan bintang satu ini.

Menurut UU juga tujuan organisasi  memajukan profesi meningkatkan potensi dan pengabdian kepada masyarakat. “Ini yang diperjuangkan secara politik. Memenuhi tanggung jawab profesi yang tinggi, sehingga organisasi berlatar profesi yang sama,  umumnya  memajukan profesi anggotanya dalam melayani publik. Bisa ditemukan langkah-langkah sehingga forum ini bisa membuat hak-hak anggota bisa dipenuhi baik saat ini maupun masa yang akan datang,” ungkapnya.

Sementara Angel Damayanti, MMS, PhD menyampaikan mengapresasi terbentuknya FORGUPAKI dalam waktu singkat hanya enam bulan. Menurutnya kalau ini forum guru agama Kristen harus bisa menjadi mamfaat kepada anggota. Tantangan sekarang adalah selama ini   pendidikan agama Kristen termarjinalkan di daerah bukan Kristen terutama sekolah negeri.

“Saya pernah guru SMP sebagai honor dibayar 300 ribu perbulan. Gaji 300 tidak cukup bisa pengeluaran 4 juta, suami tanya  mana untungnya,” sharing pengalaman.

Oleh karena itu,  perlu mendorong organisasi anggota FORGUPAKI profesional dan mandiri serta selalu bersinergi. Perlu juga menggandeng pemerintah, swasta dan pengusaha.

“Tuntutan kebutuhan guru itu banyak. Digital marketing bisa bantu pengusaha. Bisa juga pola asuh dari pengusaha. Banyak pengusaha Kristen mau peduli mensejahterakan guru. Harus ada jejaring untuk mengembangkan diri memaksimalkan kompetensi. Saya berharap bisa berdampak dulu ke anggota baru berdampak ke luar, masyarakat, bangsa Indonesia.  Bahkan bisa dunia internasinal lewat pengajaran online. Yang penting dimulai dari hari ini,” ujar Dekan FISIPOL UKI ini mengingatkan.
Sementara pada sesi kedua yang menampilkan  Ir. Manuara Siahaan  Anggota DPRD DKI berlangsung interaktif dan dinamis. Ia menyampaikan bahwa terhadap permasalahan Guru Pendidikan Agama Kristen  harus ada sinergi dua kementerian terutama sertifikasi dari kementerian.

Intinya kepentingan guru-guru agama Kristen ini harus diutamakan. Misalnya dengan mendukung  agar  formasi  guru agama Kristen di pemerintah daerah.

“Surat yang kalian buat, saya sudah sampaikan ke gubernur dan sudah ada penjelasan dari pemda DKI. Karena itu saya perlu feed back dari FORGUPAKI,” kata Anggota Komisi B DPRD ini.

Sekarang akan dibuka 376 formasi untuk pendidikan agama, lalu berapa untuk kita? Ini yang harus diperjuangkan ke depan. Untuk sampai di sana maka perlu dipetakan jumlah sekolah dan kebutuhan guru berapa.

“Goalsnya pada pertemuan forum ini, saya minta segera membuat analisa kebutuhan guru agama Kristen. Secara resmi nanti sampaikan ke saya, supaya proporsional  akan teralokasi dengan baik buat kita.  Itu nanti bisa menjadi rekomendasi,” tegasnya. Nanti Pendidikan Agama Kristen harus sama pentingnya dengan bidang-bidang studi lain.

Sedangkan Ketua Umum FORGUPAKI Abraham Dodi Pellokila, M.Pd menyampaikan bahwa Forum ini bisa dikelola dengan baik dan harapannya bisa berdampak besar bagi anggotanya. Jn

Abraham Dodi Pellokila, M.Pd Ketua Umum FORGUPAKI : Perjuangkan Regulasi Agar Berpihak Pada Guru-Guru Agama Kristen

 


Warningtime.com Jakarta – Ketua Umum Forum Guru Pendidikan Agama Kristen (FORGUPAKI) 
Abraham Dodi Pellokila, M.Pd mengungkapkan ada dua rekomendasi penting yang dikeluarkan Rapat Kerja FORGUKAPI yang berlangsung di Hotel Amaris, Jl Letjen S Parman, Jakarta Barat Sabtu (20/11/2021).  Rekomendasi yang pertama adalah berjuang untuk masalah regulasi supaya berpihak pada guru-guru Agama Kristen.  Mendorong supaya terkait Pendidikan Agama Kristen pengangkatan sebaiknya dari kementerian Agama saja.  Kedua,memperjuangkan juamlah guru-gura agama Kristen sesuai dan proporsional disediakan DKI Jakarta maupun daerah-daerah lain. Ya sebaiknya diserahkan saja ke Kementerian Agama. Kalau masih ditangani  dua kementerian seperti sekarang  (Kemendikbud Riset dan Kementerian Agama) itu sangat memusingkan.  Atau kalau tidak sekalian saja diserahkan ke Kementerian Pendidikan,  Kebudayaan dan Riset.  Baik masalah sertifikasi dan pengangkatan guru,” tegas Abraham Dodi Pellokila, M.Pd. Ia mencontohkan bahwa di DKI Jakarta ada 2.056 sekolah dari SD hingga SMA. Sementara faktanya jumlah Guru Agama Kristen yang terikat  KKI (Kontrak Kerja Individu)  di DKI hanya 350 orang. Jika termasuk dengan honor ada 1000 di semua sekolah. Rapat Kerja FORGUPAKI sebelumnya diadakan Dialog Interaktif yang menampilkan para pembicara yang kompeten antara lain: Brigadir Jenderal TNI (Purn) Albert Ralahalu, Ir Manuara Siahaan, Angel Damayanti, M.Si, Ph.D, Pdt. Dr. Herry Saragi, PS Joshua Tewu dan Dirjen Bimas Kristen Prof. Dr. Thomas Pentury (zoom dari London).

Menyangkut latar belakang munculnya FORGUPAKI sendiri jelas Abraham, pertama awalnya muncul karena ada  persoalan terkait masalah formasi PPPK.   “Kita menyadari tidak ada kejelasan berapa formasi.  Kemudian teman-teman guru kumpul dan memang awalnya berjuang  untuk dapat formasi PPPK di DKI. Bahwa kemudian perjuangan sama di alami teman-teman di seluruh Idnoensia. Saya dan teman-teman, sepakat  ayuk kita buat  se-Indonesia.  Jadilah forum ini  se-Indonesia. Terbentuk dari Aceh sampai Papua. Ada di 12 Provinsi dan 60 kabupaten. Pembentukan diawali bulun April dan November Rapa Kerja pertama,” tutur Abraham yang juga Sekjen Sekrisindo ini.  Lebih jauh kata Abraham, legalitasnya  langsung dibuat dengan pendirian melalui akta notaris dan kemudian  mengurus legalitas ke Kemenhukham. Setelah itu FORGUPAKI mengadakan  audensi dengan Pemda, Dirjen Bimas Kristen, DPRD dan pihak lainnya. Rapat  Kerja Nasional diselenggarakan bertujuan untuk menyatukan pemikiran bahwa FORGUPAKI harus punya gerak dan dampak besar  buat guru-guru agama Kristen di Indonesia. Yang  kedua,  juga mengajak semua stake holder, yang berkepentingan untuk  bisa sama-sama menyuarakan apa yang dialami oleh guru-guru agama Kristen  di Indonesia. Contoh  masalah kesejahteraan yang tidak baik, kesempatan dari pemerintah  yang membingungkan dan tidak jelas formasi guru agama Kristen dalam penerimaan PPPK.

“Kita membuka opsi seluas-luasnya,  agar banyak orang melihat, bahwa persoalan guru ini tidak selesai sampai hari ini. Gereja juga harus tahu dan peduli terhadap guru agama Kristen, karena mereka juga berasal dari gereja,” tandasnya.  Kata Abraham, bahwa Dirjen Bimas Kristen Prof. Dr. Thomas Pentury yang tampil jam 3 lewat teleconference dari Londo sepakat mau bersama-sama berjuang di level regulasi. UU harus diperjuangkan sebab UU yang ada melemahkan dan tidak memberi ruang buat guru agama Kristen.  Dukungan senada juga datang dari Manuara Siahaan, Anggota DPRD Komisi B dari Fraksi PDI Perjuangan, menyatakan bersedia mendukung dan bersama-sama memperjuangkan guru-guru Agama Kristen lewat Regulasi. “Pak Dirjen mengatakan bahwa siap maju bersama-sama memperjuangkan ini.  Apa lagi waktu lalu muncul UU Pesantren yang ditolak aras gereja. Harusnya kita bisa memperjuangkan kepentingan-kepentingan guru-guru  Agama Kristen, supaya sekolah Kristen bisa dinegerikan. Sayang waktu itu PGI dan PGLLI menolak UU Pesantren, tanpa mempelajari dan memperjuangkan itu.  Itu momentum penting untuk memperjuangkan.  Pak Manuara  bersedia memperjuangkan jika  dapat momentum itu lagi. Itu juga disuarakan Pak Dirjen,” bebernya. Prof. Thomas Pentury mengungkapkan mengenai PPPK itu bukan domain Dirjen Bimas Kristen. Domain di bawah naungannya  sertifikasi dan passing. Sedangkan  mengusulkan guru PPPK itu murni dari pemerintah daerah.

“Kita banyak melakukan  audensi ke DPR dan Pemerintah. Termasuk ke Wakil Gubernur DKI berjuang agar formasi 376 proporsional buat Guru Agama Kristen.  Kita sedang rapatkan barisan, agar semua pihak,  terkait guru ini bukan pergumulan satu dua orang tapi  banyak orang, tapi gereja harus peduli, sebab guru ajar juga kan anak-anak dari gereja,” pungkasnya.

FORGUPAKI Melakukan Audiensi ke Kantor Dinas Pendidikan

Kunjungan Forum Guru Pendidikan Agama Kristen Indonesia (FORGUPAKI) ke kantor dinas Pendidikan DKI Jakarta pada Jum’at (22/07) mendapat sambutan baik.

 

“Pertemuan kami berlangsung dalam suasana kekeluargaan. Dan, kami telah mendapatkan informasi lengkap terkait formasi PPPK untuk guru Pendidikan Agama Kristen (PAK),”ujar Abraham D. Pellokila ketua FORGUPAKI

Diinformasikan bahwa yang berhak dalam pengajuan PPPK di DKI Jakarta adalah dinas pendidikan. Dan, telah diajukan 6.000an formasi PPPK termasuk guru PAK.

“Saat ini masih menunggu beberapa jumlah yang diterima dan disahkan oleh PANRB.”

Terkait akan dibukanya SSCN berikutnya, harus melakukan pendaftaran ulang. Baik bagi guru – guru yang telah dinyatakan lulus passing grade, K2 maupun yang baru mendaftar.

“Yang paling utama diprioritaskan adalah dari sekolah – sekolah negeri,”

Adapun penilaian dilakukan melalui test. Namun, test yang dimaksud adalah test mata pelajaran yang diampunya serta test kelayakan sebagai guru PAK.

“Dan, bagi teman – teman guru yang tidak lolos dalam test, tetap akan diretribusikan ke sekolah – sekolah lain,”

Dalam kesempatan tersebut, ketua umum FORGUPAKI juga menjelaskan mekanisme pengangkatan PPPK dilakukan dengan cara bertahap dan disesuaikan dengan kemampuan anggaran yang dimiliki oleh pemda.

“Sementara itu, bagi sekolah – sekolah yang kosong, tidak ada guru PAK akan diatur agar guru – guru KKI yang berdekatan diarahkan untuk mengajar lebih dari 1 seolah sambil menunggu pemenuhan guru melalui PPPK,”

Demikian pula bagi guru – guru swasta akan ada kuota bilamana prioritas guru di sekolah negeri terpenuhi dan masih terdapat kekurangan guru agama, akan dibuka, pungkasnya.

“Saya juga mendapatkan informasi terkait tidak terdata didapodik, kabid. PTK, Muh. Roji akan membuat surat edaran untuk guru – guru honor dengan TMT maksimalnya sampai bulan Juni 2022 akan dimasukkan ke dalam dapodik,”

Diakhir pertemuan tersebut, dinas pendidikan menaruh harapan agar FORGUPAKI dapat menyampaikan informasi – informasi di lapangan terkait guru PAK agar dapat ditindaklanjuti secepatnya.

“Namun Saya mengingatkan kepada guru – guru PAK agar selalu memantau perkembangan atas pendataan dapodik agar jam mengajar diisi sesuai jam mengajarnya.”

Diakhir arahan yang dijelaskan ketua FORGUPAKI yang didampingi pengurus baik tingkat DPP maupun DPW dalam hal ini DKI Jakarta untuk segera memberitahukan dirinya bila dijumpai adanya Pendidikan Agama Kristen dijadikan sebagai ekstrakurikuler. #dennyzakhirsyah

Jakarta, Cosmopolitanpost.com

Pengikut